Laman

Senin, 12 April 2010

BEBAKTI KEPADA KE 2 ORANG TUA


Birrul Walidain merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya, kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan dan hal tersebut didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia. Wajibatul walid (kewajiban orang tua) ialah orang tua berkewajiban mempersiapkan anak-anaknya agar berbakti kepadanya. Sabda Rasulullah “Allah merahmati orang tua yang menolong anaknya untuk bisa berbakti kepadanya”.

Keutamaan-keutaman dari Birrul Walidain

1. Ahabul ‘amali illalahi ta’ala (amal yang paling dicintai disisi Allah SWT)

Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abdir Rahman Abdillah Ibni Mas’ud ra “Aku pernah bertanya kepada Nabi SAW amal apa yang paling di cintai disisi Allah?” Rasulullah bersabda “ Shalat tepat pada waktunya”. Kemudian aku tanya lagi “Apa lagi selain itu?” bersabda Rasulullah “Berbakti kepada kedua orang tua” Aku tanya lagi “ Apa lagi ?”. Jawab Rasulullah “ Jihad dijalan Allah”. Ini berarti diantara 2 amal yang paling dicintai Shalat tepat waktu dan jihad fisabilillah tidak berarti jika durhaka kepada orang tua. Ini dikisahkan bahwa Rasulullah pernah menolak salah seorang sahabat untuk berjihad dijalan Allah karena belum mendapat ridha orang tua. Akhirnya Rasulullah memperintahkan sahabat tsb untuk segera pulang memperbaiki hubungan dengan kedua orang tuanya.

2. Laisajaza an min waladin ila walidih (Bakti kepada orang tua bukanlah merupakan suatu balas budi)

Seseorang anak tidak akan dapat membalas jasa kedua orang tua. Sebagaimana dalam hadist “Tidak akan dapat membalas seorang anak kepada orang tuanya melainkan anak itu mendapatkan orang tuanya sebagai hamba sahaya lalu dia membelinya kemudian memerdekakannya”.

3. Al ummu hiya ahaqu suhbah (perioritas untuk mendapat perlakuan yang lebih dekat dari kedua orang tua ialah ibu)

Dikisahkan seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah “Siapakah yang lebih berhak diantara manusia yang paling harus aku perlakukan secara baik?” menjawab Rasulullah “Ibumu” Bertanyalah lagi sahabat tsb “Siapalagi Ya Rasulullah?” Menjawab Rasulullah “Ibumu” Bertanyalah lagi sahabat tsb “Siapalagi Ya Rasulullah?” Jawab Rasulullah “Ibumu” Bertanyalah lagi sahabat tsb “Siapalagi Ya Rasulullah?” Barulah Rasulullah menjawab “Bapakmu”. Dalam Qs. 31:14 Allah memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama pada ibunya yang telah mengandung dan menyusuinya.

4.Makruman bi ibadatillah (Berbakti kepada orang tua dibarengi dengan ibadah kepada Allah SWT)

Qs. Al Israa’ ayat 23 Allah memerintahkan untuk beribadah kepada-Nya dan berbuat baik kepada kedua orang tua melarang perkataan “ah” dan membentak kepada keduanya dan mengucapkan perkataan yang mulia. Ayat ini mengartikan bahwa berbakti kepada orang tua sama wajibnya dengan ibadah kepada Allah SWT.

Unsur-unsur Birrul Walidain

Seorang anak ketika ingin berbakti kepada kedua orang tuanya harus bersikap atau berakhlak yang terkait dengan unsur-unsur Birrul Walidain . Jika unsur-unsur tsb tidak terpenuhi maka hukukul walidain (durhaka kepada orang tua). Unsur-unsur Birrul Walidain yaitu:

1. Al muhaqodhotu alal kaul

Seorang anak hendaknnya menjaga dan memelihara ucapannya dihadapan orang tua, terlebih bagi mereka yang sudah berusia lanjut jangan sampai perkataan atau perbuatannya menyinggung perasaan mereka, sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Qs.17 : 23.

2. Khofdul Jannah

Sikap bahasa tubuh seorang anak tidak boleh membusungkan dada terhadap orang tua melainkan merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang dan mendoakan mereka agar keduanya dikasihi Allah sebagaiman mereka mengasihinya waktu kecil. Hal ini diperintahkan Allah SWT dalam Surat Al Israa’ ayat 24.

3. Attoah Almushahabah

Akhlaq seorang anak yang taat dan kedekatan serta keakraban terhadap orang tua. Walaupun mungkin ketidaktaatan seorang anak kepada orang tua karena permasalahan yang sangat syar’i (prinsip) tetapi sikap mushahabah (keakraban) tetap harus dilakukan karena itu merupakan hak orang tua, Allah menjelaskannya dalam Qs. 31:15.

4. Sabatulbirri ba’da wafatihima

Tetap berkewajiban berbakti kepada orang tua setelah kedua meninggal dunia. Dalam surat An Anjm ayat 39-41 bahwa Allah SWT memberikan kesempatan kepada orang tua yang meninggal dunia masih memiliki simpanan amal kebaikan yang dapat diperoleh dari anak-anak yang sholeh dan sholeha. Dalam suatu hadist dikisahkan bahwa suatu ketika datang seseorang menghadap Rasulullah SAW kemudian berkata “Ya Rasulullah apakah masih ada kesempatan untuk berbakti aku kepada orang tuaku setelah keduanya meninggal dunia?” Rasulullah dengan tegas menjawab “Ya, masih ada”. Ada 5 hal yang harus dijalankan setelah kepada seorang anak agar berbakti kepada orang tua yang telah meninggal :

a. Asshalatu ‘alaihima (berdo’a untuk keduanya)

b. Wal isthigfaru lahuma (memohonkan ampun keduanya)

c. Wainfadzu ahdihima (melaksanakan janji-janjinya)

d. Waiqramu shadiqihima (memuliakan teman-teman keduanya)
e. Wasilaturrahimmisilati latu shallu illa bihima (silaturrahmi kepada orang-orang yang tidak ada hubungan silaturahmi kecuali melalui wasilah kedua orang tua)
Di dalam catatan ini : -thiQa Cii ImaH- (catatan)
"sesungguhnya Allah swt itu indah dan mencintai yang indah, muraha ahti dan menyukai kemurahatian, menyukai akhlak yang luhur dan membenci akhlak yang rendah." (H.R. Al-Baihaqi)

Dan ingatlah hanay wanita-wanita yang cantik saja yang akan masuk surga. Knapa gtu? Allah membenci keburukan, dan karenanya Dia merubah wanita-wanita di surga yang berwajah buruk menjadi cantik jelita.

Tapi,, sebenernya apa sih arti dari cantik? Banyak orang yang salah mengartikan kata cantik, bahkan cewek sendiri juga kadang salah menafsirkan kata cantik. Ironis banget si! tapi emang faktanya gtu! cewek2 itu emang pada pingin cantik tapi ga ngerti artinya cantik (aneh kan?)
Banyak orang yang beranggapan kalau cewe cantik tuh cewe yang punya body sexy, wajah cantik, rambut panjang, kulit mulus? ya kurang lebihnya gtu lah pandangan 90% cowok dan 70% cewek d dunia ini.
Kalau mereka menafsirkan begitu, berarti n\setiap orang akan memiliki definisi dan pendapat yang berbeda. Dan pada akhirnya bakal muncul pendapat" yang sifatnya subyektif ( Menurut A cewek itu cantik, tapi menurut B belum tentu) ya mau gag mau kita harus mengakui bahwa jaman sekarang emang gitu.

Mereka menilai sebuah kecantikan dari segi fisik aja!.
Tapi, islam punya tolak ukur sendiri untuk menilai semua itu. Islam memandang bahwa manusia terdiri dari dua unsur Jasmani dan rohani. Karena itulah penilaian kecantikan harus didasari dua unsur itu. Jadi kalau ada yang menilai sebuah kecantikan hanya berdasarkan unsur fisik saja, maka sesungguhnya penilaian tersebut adalah sebuah kepalsuan. Kok gtu? ya iya... d dunia ini tuh gag ada yang kekal, pada akhirnya semuanya akan hilang seiring berjalanya waktu. Contoh aja seorang artis yang dapat nilai "PERFECT" dari penggemarnya karena kecantikanya. Pada suatu hari, artis itu mengalami kecelakaan dan wajahnya cacat. Apakah setelah wajahnya cacat dia tetap akan mendapatkan nilai "PERFECT" dari penggemarnya? tentu aja enggak! pasti si penggemar bakal mikir "ngapain si ngeidolain artis cacat? orang yang gag cacat juga banyak kok, cantik" lagi!)
Terus misalnya lagi ada seorang model yang cuantiqnya luarbiasa bak bidadari turun dari langit deeeeeeee! mungkin sekarang dy masih terlihat cantik n sexy tapi seirning berjalan waktu dan bertambahya usia dia tidak akan terlihat secantik d an se-sexy beberapa puluh tahun yang lalu. ga percaya? liat aja foto ibu kita dulu waktu muda n bandingin ma sekarang. Beda kan??
Nah.... dengan hal itu kita bisa simpulkan bahwa kecantikan fisik saja ga bisa buat mengukur kecantikan seseorang. karena Jika semua kecantikan fisik itu hilang maka hilanglah segala kecantikan itu.


Beda banget kalau kita menilai dari dua segi tersebut. Misalkan ada seorang cewek biasa aja yang ga suka dandan n dia tuh lebih suka tampil apa adanya tapi dia puya akhlak yang baik, shalehah, n perilakunya islami banget. walaupun dia ga secantik n sesexy artis ternama, tapi akhlaknya mulia banget.
coba aja bayangin betapa beruntungnya seorang cowok yang nantinya ngedapetin dy.
Seseorang pernah berpesan padaku " Kalau kamu mau cari cowok itu jangan cari yang cakep, n tajirnya aja, krn semua itu aadalah tipudaya yang nantinya akan menghancurkan kamu! lebih baik, cari co biasa aja yang shaleh n bisa nuntun kamu ke jalan kebaikan. soal harta mah Allah yang nentuin"

jadi kesimpulanya, kita tuh ga bisa menilai kecantikan seseorang hanya dari luarnya aja. Dan sesungguhnya kecantikan sejati terletak di dalam hati yang bersih dan akhlak yang mulia.
ukhti tika
Diperbarui hari Jumat · ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

" silahkan anda mendaftar dan berkomentar"